Welcome

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Etiam pharetra, tellus sit amet congue vulputate, nisi erat iaculis nibh, vitae feugiat sapien ante eget mauris.

Follow us


Ask a question

Name

Email

Question

Submit

Link Blog

Senarai Blog Saya

Senarai Blog

Sample text


Emel : afraima@yahoo.com..febook : facebook.com/skbangi
.Facebook : facebook.com/skbangi



Blogger

Blogger
Noorhisham Hamzah Sarjana Sosial Islam, Kaunselor SK Bangi, Ijazah Sarjana Muda Indonesia, Ijazah Lanjutan, Drug Abuse, USIM, Emel afraima@yahoo.com

Makam-Makam Nabi

Blogger news

Diri Admin

Noorhisham Hamzah
Emel afraima@yahoo.com
FB facebook.com/skbangi

Blogger templates

Jika terdapat sebarang persoalan untuk dijawab, boleh lah di hantar ke afraima@yahoo.com afraima@yahoo.com

Anda yang Datang

Twitter

Link

Terima Kasih Atas Kunjungan Ilmu dikongsi,ganjaran diharap

ShoutMix chat widget

Pelawat

Halaman

Dikuasakan oleh Blogger.

Twitter

Ads 468x60px

About Me

Teman

Archives

Cari Blog Ini

fb komen

Featured Posts

Selasa, 26 Ogos 2008

Arti Istilah

  • drug abuse: segala pemakaian obat untuk tujuan nonmedis, umumnya untuk kepuasan psikis
  • dependence: ketergantungan
  • psychic dpd: perilaku kompulsif untuk menggunakan obat berulang kali untuk kepuasan diri
  • physical dpd: kondisi dimana putusnya penggunaan obat menghasilkan sindrom yang berlawanan dengan efek obat
  • addiction: adiksi, ketergantungan penuh
  • tolerance: respons menurun terhadap suatu obat sehingga butuh dosis lebih besar untuk menghasilkan efek yang sama

Bahaya:

  • individu: gangguan metabolisme hingga kematian yang sulit diatasi
  • sosial: perilaku antisosial, merusak, nekat, tak produktif
  • ekonomi: radikalisme moneter, judi

Contoh obat:

  1. Opioid
  2. Hipnotik-sedatif
  3. Stimulan
  4. Halusinogen
  5. Mariyuana
  6. Alkohol

Say No To Drugs!

1. Opioid

  • kelompok obat yg memiliki sifat seperti opium
  • peptida opioid endogen: enkefalin, endorfin dan dinorfin terdapat di korda spinalis kornu dorsalis
  • ikatan opioid adalah dengan reseptor spesifik, misalnya µ, κ, σ, δ, ε. Afinitas menentukan potensinya.
  • Morfin berikatan dgn µ. Terbagi 2, yakni µ1 untuk analgesia supraspinal, pelepasan prolaktin, hipotermia dan katalepsi; µ2 untuk penurunan volume tidal dan bradikardia.
  • Opium adalah getah Papaver somniferum L yang telah dikeringkan. Derivatnya tergantung perubahan gugus.
  • Efek:

- narkosis

- analgesia

- eksitasi

- miosis

- depresi napas

- mual dan muntah

- gangguan traktus GI

- hipotensi ortostatik

- kulit memerah, flush area

  • Fenomena adiksi: habituasi, ketergantungan fisik, toleransi
  • Gejala abstinensia/withdrawal:

Menjelang saat dibutuhkannya morfin, pecandu merasa sakit, gelisah dan iritabel; kemudian tertidur nyenyak. Sewaktu bangun ia mengeluh seperti akan mati dan lebih gelisah lagi. Pada fase ini timbul gejala tremor, mual midriasis, demam dan napas cepat. Gejala ini makin hebat disertai timbulnya muntah, kolik dan diare. Frekuensi denyut jantung dan tekanan darah meningkat. Pecandu merasa panas dingin disertai hiperhidrosis. Akibatnya timbul dehidrasi, ketosis, asidosis dan berat badan menurun. Akhirnya dapat timbul kolaps kardiovaskular yang ujungnya kematian.

  • Penanganan:

- prinsipnya proses detoksifikasi

- nalokson/naltrekson: antagonis

murni morfin

- methadone: susbstitusi

sementara morfin

- clonidin: anti simpatomimetik

2. Hipnotik-sedatif

Barbiturat

  • depresan umum, semua tingkat depresi dapat dicapai mulai dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anastesia, koma sampai kematian
  • tidak dapat mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran
  • gejala intoksikasi akut ialah depresi napas berat, hipotensi ekstrim, oliguria, nekrosis kelenjar keringat
  • penganganan: bila <24>

Benzodiazepin

  • bukan depresan umum
  • penggunaan kronik perlu diperhatikan, sehingga terjadi toleransi
  • gejala putus obat dapat berupa makin hebatnya kelainan yang semula akan diobati, misalnya insomnia dan ansietas, disforia, mudah tersinggung, berkeringat, mimpi buruk, tremor, anoreksia, lemah dan pusing.
  • penanganan: flumazenil secara iv, merupakan antagonis spesifik yang bekerja kompetitif pada kompleks GABA-bdz-Cl.

3. Stimulan

a. Kafein

  • derivat xantin terdiri dari kafein, teofilin, dan teobromin yang mengandung gugus metil
  • merangsang SSP, menimbulkan diuresis, merangsang otot jantung dan merelaksasi otot polos bronkus
  • dosis letal akut kafein pada orang dewasa antara 5-10 g, sedangkan kadar pada 1 cangkir kopi rata-rata 100-150 mg.
  • di atas 1 g, timbul gejala sukar tidur, gelisah dan eksitasi, tinitus, tegang dan gemetar, takikardi.

b. Nikotin

  • kerja nikotin sangat luas, baik terhadap ganglion simpatis dan parasimpatis maka terdapat efek bifasik
  • dosis letal dewasa 60 mg, sedangkan 1 batang rokok putih rata-rata 15-20 mg.
  • intoksikasi kronik biasanya terjadi pada perokok berat, berupa kerusakan parenkim paru dan hemodinamik
  • penanganan: stop merokok!!!

c. Kokain

  • kerjanya mengikat ambilan kembali dopamin di SSP. Dopamin sendiri berperan pada reward system di otak
  • anestetik lokal pertama yang ditemukan, yakni alkaloid yang terdapat dalam daun Erythroxylon coca, semcam tumbuhan belukar
  • efeknya berupa banyak bicara, gelisah dan euforia, hipertermia
  • penanganan: diazepam/barbiturat

d. Amfetamin

  • Ekstasi = methyhlenedioxymeth

amphetamine(MDMA)

  • Awalnya amfetamin tahun 1940-an dipakai sebagai dekongestan nasal, lalu dikembangkan efek psikoaktifnya
  • Kerjanya sebagai salah satu amin simpatomimetik yang paling kuat merangsang SSP melalui pelepasan NE endogen
  • Efek adiksi berupa perasaan nikmat yang seperti orgasme, lalu diikuti euforia. Pemakaian berlanjut dan intens dapat menjadi skizofrenia paranoid.
  • Disalahgunakan untuk menunda kelelahan oleh para atlit dan mengurangi berat badan

4. Halusinogen

  • LSD-25 menghasilkan efek somatik, persepsi dan psikis yang saling tumpang tindih. Yang utama membentuk halusinasi
  • Penanganan pada keadaan berat yakni reaksi panik diberikan diazepam

5. Mariyuana (Ganja)

  • diambil dari Cannabis sativa
  • gejala awal adalah merasa melayang disertai euforia, tertawa tak terkontrol, disorientasi. Kemudian pecandu menjadi rileks dan kondisi seperti tidur dan bermimpi
  • tanda khas intoksikasi adalah denyut nadi meningkat dan konjungtiva memerah
  • biasanya dihisap bersama rokok

6. Alkohol

  • efeknya berupa daya ingat, kosentrasi dan daya mawas diri menjadi tumpul lalu hilang. Rasa percaya diri meningkat, kepribadian menjadi ekspensif dan bersemangat, perasaan tidak terkontrol dan letupan emosi menjadi nyata.
  • Gejala putus alkohol disebut delirium tremens yakni gemetar, mual, lemah, gelisah dan berkeringat, kejang hingga kolaps kardiovaskular
  • penanganan dengan pemberian diazepam dan rehabilitasi

Kutipan dari Tokoh Nasional Ahli Penanggulangan NAZA: Prof. DR. dr. H. Dadang Hawari, Psikiater

Prinsip terapi adalah berobat dan bertobat. Untuk itu selain terapi medis, bagi muslim maka sholat, doa dan dzikir merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

Al-Baqarah (219):

“ Mereka bertanya kepadamu tentang khamar (miras) dan judi. Katakanlah: pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya “

Adendum: Gambar-gambar Struktur

Gambar 1: Morfin

Gambar 2: Metadon

Gambar 3: Barbiturat

Gambar 4: Benzodiazepin

Gambar 5: Kafein, kokain, amfetamin

Gambar 6: LSD & MDMA

Gambar 7: Cannabis, THC

0 ulasan:

Catat Ulasan
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...